Berita

Berita Kegiatan BBVF Pusvetma

Uji Sitotoksisitas Obat dan Bahan Kedokteran Berbasis Kultur Sel sebagai Layanan Unggulan Pusvetma

16-04-2021 | Pusvetma

berita

Salah satu layanan unggulan di Pusat Veteriner Farm (Pusvetma) adalah layanan penelitian berbasis kultur jaringan sel (cell culture). Sudah tau apa itu (cell culture) atau Kultur sel? Simak penjelasan berikut ya.

Kultur sel  merupakan proses penghilangan atau perpindahan sel dari manusia, hewan, atau tanaman ke dalam medium terkontrol yang sesuai untuk menumbuhkan sel tersebut. Sel-sel tersebut dapat diambil secara langsung dari jaringan atau dengan proses enzimatik maupun mekanik, sebelum kemudian dikultivasi (dibiakkan). Sel-sel tersebut juga dapat diperoleh dari cell line maupun cell strain yang telah ada. Kultur sel biasanya digunakan untuk pengujian yang tidak mudah dilakukan secara in vivo. Salah satu metode dalam penelitian yang menggunakan kultur sel adalah uji sitotoksisitas.

Uji sitotoksisitas merupakan bagian awal dari evaluasi suatu bahan kedokteran sebelum digunakan pada manusia atau hewan. Metode yang paling sering digunakan adalah Microculture Tetrazolium Technique Assay (MTT Assay) dengan menggunakan pereaksi MTT 3-(4,5- dimethylthiazol- 2-yl) 2,5-diphenyl tetrazolium bromide). Metode MTT didasarkan pada pengukuran terhadap aktivitas mitokondria sel hidup. Sel yang masih hidup dan metabolismenya aktif, dapat mengubah garam MTT yang semula berwarna kuning menjadi produk formazan berwarna ungu melalui reaksi reduksi. Intensitas warna dari kristal formazan dalam microplate 96 well kemudian dibaca menggunakan Elisa reader. Absorbansi yang dihasilkan akan sebanding dengan jumlah sel yang hidup. Semakin pekat warna yang ditunjukkan, maka semakin tinggi nilai absorbansinya dan semakin banyak jumlah sel yang hidup.

Metode MTT Assay memerlukan inkubasi reagen dengan kultur sel hidup. Kultur sel yang paling banyak digunakan adalah sel fibroblas Baby Hamster Kidney21 (BHK-21) yang berasal dari ginjal bayi hamster. Sel ini paling banyak digunakan untuk pengujian terhadap tingkat sitotoksisitas suatu material kedokteran dikarenakan memiliki bentuk dan kemampuan yang mirip dengan fibroblas manusia dalam memproduksi growth factor serta memiliki karakteristik mudah dikultur, lebih stabil, lebih sensitif, dan sulit untuk mengalami mutasi jika dibandingkan dengan sel fibroblas manusia.

Penelitian berbasis kultur sel fibroblas dapat dilayani di Laboratorium Peningkatan Mutu dan Pengembangan Produksi Pusat Veteriner Farma. Pengguna layanan ini adalah para mahasiswa S1, S2 dan S3 dari fakultas kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, kedokteran hewan dan sekolah tinggi berbasis kesehatan. Jika anda adalah mahasiswa yang sedang merencanakan melakukan penelitian berbasis kultur sel, ini saat yang tepat memperoleh layanan di Pusvetma. Pusvetma telah menyediakan Unit Layanan Terpadu Pusvetma yang beralamat di Jl. A. Yani No. 68-80 Surabaya, dengan nomor kontak layanan 031-8291124 ; (HP/WA) : 082-131433112 atau kunjungi website di ww.pusvetma.ditjenpkh.pertanian.go.id

Narahubung: drh. Edy Budi Susila, M.Si
(sumber : Laporan Penelitian yang dilakukan di Pusvetma dan penelusuran pustaka dari mesin pencari Google)