Page 11 - Juklak Deteksi PMK RBS di Propinsi Bebas Berbatas Pulau di Indonesia 2023
P. 11
a) Propinsi Maluku Utara : Halmahera Utara, Kota Tidore Kepulauan,
Kota Ternate.
b) Propinsi Maluku : Pulau Buru, Maluku Tengah
c) Propinsi Papua Barat : Manokwari, Kota Sorong
d) Propinsi Papua : Nabire, Biak Numfor, Mimika, Merauke,
Kota Jayapura,
e) Propinsi NTT : Belu, Manggarai Barat, Sumba Timur
2. Unit terkecil dalam kajian Surveilans PMK Berbasis Risiko di wilayah Propinsi
Bebas Berbatas Pulau tahun anggaran 2023 ini adalah peternak / pedagang
hewan berkuku belah yang memiliki mobilitas ternak yang tinggi hewan dipilih
secara Probability Proporsiave Sampling (PPS) hingga tingkat desa dari
kecamatan yang terpilih.
3. Sampel yang diambil berupa serum darah hewan berkuku belah (sapi, kerbau,
Kambing, Domba dan Babi) sebanyak 16 ekor di tiap titik risiko. Titik Risiko
adalah tempat yang memiliki nilai risiko penularan tinggi PMK yaitu a) Wilayah
tempat berkumpulnya ternak hewan berkuku belah misalnya pasar hewan,
b) Peternak dengan populasi ternak tinggi dengan pola peternakan bercampur
(mixfarming) misalnya beternak sapi juga babi, beternak sapi , kambing,
kerbau dalam satu lokasi yang sama, c) Peternakan yang dilaporkan ada
dugaan Sindromik PMK. Pada tiap Kabupaten/kota terpilih dipilih minimal 3
tititk lokasi berisiko..
4. Jika di lapangan selama masa observasi oleh dinas ditemukan adanya
sindromik PMK yaitu luka, ulcer, lepuhyang ada pada rongga mulut, lidah,
langit langit mulut, lipatan jari kaki maka langkah yang harus dilakukan adalah
melaporkan kasus dugaan sidromik PMK tersebut ke iSIKHNAS dan
melakukan langkah pengambilan sampel darah utuh dengan tabung dengan
anti koagulan, tabung steril tutup merah untuk koleksi serum, swab lepuh atau
cairan dari luka lebuh dengan swab dan media transport Viral Transport
Media (VTM). Sampel di simpan dalam rantai dingin. Darah utuh tanpa
koagulan dipisahkan dari serum yang dihasilkan dengan gumpalan darah
o
(cloth) untuk di simpan pada suhu hingga -20 C.
5. Semua sampel diuji di laboratorium PMK Pusat Veteriner Farma Surabaya.
Jenis pengujian yang dilakukan :
10