Berita

Berita Kegiatan BBVF Pusvetma

Selamat Hari Zoonosis Sedunia

06-07-2020 | Pusvetma

berita

Hai sobat veteriner... Selamat Hari Zoonosis Sedunia.
Sudah tau kenapa 6 Juli disebut hari Zoonosis sedunia... informasi berikut bisa kalian simak ya..

Setiap tanggal 6 Juli diperingati sebagai Hari Zoonosis Sedunia, karena pada tanggal tersebut 135 tahun yang lalu Louis Pasteur berhasil melaksanakan vaksinasi pertama untuk penyakit Rabies. Zoonosis adalah penyakit atau infeksi yang ditularkan secara alamiah di antara hewan vertebrata dan manusia (WHO, 2020). Hewan memberikan banyak manfaat bagi manusia, baik di rumah maupun di luar rumah. Hewan menyediakan makanan, serat, mata pencaharian, perjalanan, olahraga, persahabatan, dan pendidikan untuk orang-orang di seluruh dunia. Namun, hewan kadang-kadang dapat membawa penyakit berbahaya yang dapat menyebar ke manusia dan menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit zoonosis atau zoonosis. Penyakit zoonosis disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur.

Penyakit zoonosis sangat umum terjadi di seluruh dunia. Para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari 6 dari setiap 10 penyakit menular yang diketahui pada manusia dapat menyebar dari hewan, dan 3 dari setiap 4 penyakit menular baru atau yang baru muncul pada manusia berasal dari hewan (CDC, 2020).

Pusvetma sendiri adalah merupakan unit pelaksana teknis (UPT) bidang kesehatan hewan dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan. Dalam pemberantasan zoonosis, Pusvetma memiliki tugas melaksanakan produksi, pengujian dan distribusi Vaksin, Antisera, Diagnostika dan Bahan Biologis lain dalam rangka penanggulangan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan di Indonesia. Adapun produk Pusvetma yang berperan dalam pencegahan penyakit zoonosis yaitu vaksin untuk penyakit Rabies, Antraks, Brucellosis dan Avian Influenza.

Sebagaimana diketahui, Rabies adalah penyakit yang berasal dari liur hewan penular Rabies. Apabila seseorang telah tertular Rabies dan telah menunjukkan gejala seperti hipersalivasi, fotofobia, atau hidrofobia, maka kematian yang diakibatkan 100%. Kematian ini dapat dicegah bila hewan penular Rabies telah divaksin. Demikian juga pada penyakit Antraks. Penyakit Antraks adalah penyakit yang utamanya menyerang hewan herbivora, meskipun semua mamalia termasuk manusia dan beberapa spesies unggas seperti burung onta, bebek dan elang dapat terserang (WHO, 2008). Selain menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar akibat kematian ternak secara mendadak, penyakit ini juga bersifat zoonosis.

Penegakan diagnosis memerlukan alat uji spesifik agar dapat dilakukan pengobatan dan pencegahan yang tepat. Pusvetma selain memproduksi vaksin untuk pencegahan penyakit, juga memproduksi berbagai bahan biologis diantaranya Kit Elisa Rabies, Antigen, dan Antisera. Pusvetma telah berperan aktif dalam menjaga kedaulatan Indonesia selama 68 tahun.