Berita

Berita Kegiatan BBVF Pusvetma

Pusvetma kerjasama dengan BVEt Lampung Produksi Kit Diagnosis Toxoplasmosis.

18-06-2021 | Pusvetma

berita

 
Surabaya - Toksoplasmosis adalah penyakit yang bisa menular ke manusia yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii. Toksoplasmosis bisa menyerang hewan berdarah panas, termasuk Kambing dan Domba. Penularan ke manusia bisa disebabkan karena memakan daging dari hewan terinfeksi (mengandung kista) dalam keadaan setengah matang atau belum masak sempurna.
 
Kementerian Pertanian berupaya mendorong peningkatan ekspor Kambing dan Domba. Salah satu persyaratan ekspor Kambing/Domba adalah bebas Toksopalsmosis. Oleh karena itu diperlukan alat diagnostik yang akurat dan berbiaya rendah.
Balai Veteriner Lampung berhasil mengembangkan alat diagnostik terhadap Toksoplasmosis yang diberi nama Toxoplasmosis Modified Aglutination Test atau yang dikenal dengan sebutan ToMAT. Agar kit diagnostik ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum, maka dengan dikoordinasi tim dari Direktorat Kesehatan Hewan diadakan kerjasama antara Bvet Lampung dengan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) sebagai produsen vaksin dan kit diagnostik dengan pendampingan pakar Drh. Didik Tulus Subekti, M.Sc. Pusvetma menyambut baik kerjasama ini. ToMat ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat atas alat diagnostik yang dibutuhkan.
 
“ToMat ini menjadi inovasi yang terus dikembangkan oleh Tim Bvet Lampung serta Pusvetma sebagai produsen hingga dapat diproduksi secara masal sehingga dapat memenuhi kebutuhan alat diagnostik bagi masyarakat luas. Harapannya nantinya masyarakat dapat dengan mudah memperoleh ToMat dengan aplikasi Vetmalace” ujar Agung Suganda, Kapusvetma.
Tahapan awal yang dilakukan dalam produksi massal Kit ToMAT ini adalah alih tehnologi dari Bvet Lampung ke Pusvetma. Kegiatan pendampingan alih tehnologi ini telah dilaksanakan di Pusvetma pada awal Juni 2021 dengan mengundang tim narasumber dari Bvet Lampung yaitu Drh. Sulinawati dan Suyati, A.Md. Agung juga berharap “kita sama-sama semoga dalam waktu yang singkat tim Pusvetma mampu menyerap teknologi yang dikembangkan serta pada mampu memproduksi alat diagnostik ToMat ini” tutup Agung .