Berita

Berita Kegiatan BBVF Pusvetma

Dukung Jatim Bebas Brucellosis, Pusvetma Bantu Vaksin Brucivet ke KUD Agropuro Krucil

21-09-2021 | Pusvetma

berita

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Direktur Kesehatan Hewan, Dr. Drh. Nuryani Zainuddin, M.Si berkomitmen untuk terus melaksanakan program pemerintah dalam upaya pemberantasan penyakit hewan menular strategis (PHMS) di Indonesia melalui program vaksinasi. Salah satu PHMS di Jawa Timur adalah penyakit Brucella (Brucellosis), merupakan penyakit pada sapi dan kerbau yang dapat menyebabkan keguguran/keluron, dan dapat menular ke manusia (zoonosis).  Pada kegiatan penyerahan bantuan Vaksin Brucivet serta pelaksanaan vaksinasi masal penyakit Brucela di KUD Argopuro – Krucil, Probolinggo Jawa Timur (21/09/2021) Nuryani menyampaikan bahwa prevalensi penyakit Brucellosis di Jawa Timur masih cukup tinggi.

“Di Jawa Timur (kecuali Pulau Madura) prevalensi Brucellosis relatif tinggi mencapai 3.41% pada tahun 2021, artinya dari 100 ekor sapi yang ada,  lebih dari 3 hewan yang teinfeksi. Tentunya hal ini berdampak pada potensi penurunan populasi dan produktifitas sapi” ucap Nuryani.

Jawa Timur menjadi salah satu wilayah dengan jumlah populasi sapi yang tinggi, sehingga dengan tingginya prosentase prevalensi Brucellosis menjadi salah satu permasalahan PHMS yang perlu segera di tangani, yakni dengan vaksinasi. Indonesia memiliki produsen vaksin satu-satunya milik pemerintah yaitu Pusat Veteriner Farma (Pusvetma).  Produksi vaksin Pusvetma salah satunya adalah vaksin Brucivet untuk pencegahan Brucellosis.

Dalam rangka memeriahkan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berlangsung selama bulan September 2021, Pusvetma melakukan kegiatan antara lain penyerahan bantuan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi massal. Kali ini, Pusvetma menyerahkan bantuan vaksin Brucivet sebanyak 500 dosis kepada KUD Argopuro- Krucil, Probolinggo sekaligus melaksanakan vaksinasi masal pada peternakan sapi perah yang tergabung dalam KUD tersebut. Acara tersebut dihadiri dan disaksikan oleh banyak pihak antara lain Direktur Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Probolinggo, perwakilan PDHI Jatim I dan PDHI Jatim II, PT. Nestle Indonesia, Muspida Kecamatan Krucil, Pengurus dan para Pengawas KUD Argopura Krucil serta perwakilan peternak.

KUD Argopuro Krucil merupakan salah satu KUD binaan PT. Nestle Indonesia. KUD ini memiliki anggota yang cukup besar dan jumlah sapi perah cukup banyak yaitu sekitar 5.000 ekor. Setiap harinya kurang lebih 42 ton susu segar di suplai ke PT. Nestle dengan standar yang sudah ditetapkan. Bagi peternak, sapi perah menjadi aset terbesarnya, sebagai sumber penghasilan bagi peternak.  Kesehatan ternak pun menjadi prioritas agar produksi susu dan populasinya terjaga. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan sapi adalah melalui vaksinasi Brucella.

Masih dalam kesempatan yang sama Dirkeswan Nuryani juga menuturkan “Indonesia memiliiki UPT satu-satunya milik pemerintah dibawah naungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang memproduksi vaksin hewan, yaitu Pusvetma.  Vaksin Brucivet produksi Pusvetma merupakan vaksin yang dapat digunakan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Brucellosis”. Himbau Nuryani.

“kalau ada vaksin produk lokal yang berkualitas kenapa harus (pakai) produk impor” lanjut Nuryani pada saat berbicara di depan undangan yang hadir.

Setali tiga uang dengan Direktur keswan, Agung Suganda Kepala Pusvetma pun mengajak masyarakat untuk mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri, Pusvetma menyediakan vaksin hewan berkualitas. Negara tetangga telah menggunakan produk milik Indonesia (Pusvetma), seharusnya kita di NKRI sendiri, mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah dan  lebih cocok dengan situasi penyakit di Indonesia. Pusvetma menggandeng PT. Nestle Indonesia  untuk terus mensosialisasikan penggunaan vaksin Brucivet pada peternakan sapi perah dibawah binaan PT. Nestle Indonesia mendukung pembebasan Brucellosis di Jawa Timur ” ucap Agung.

Kegiatan dilanjutkan dengan dialog interaktif antara Direktur Kesehatan Hewan dengan para peternak, pengurus KUD Argopuro Krucil yang dilakukan di area kandang pada saat pelaksanaan vaksinasi masal.  Dalam tinjauannya, Dirkeswan melihat potensi dari peternakan-peternakan sapi perah di bawah binaan PT Nestle Indonesia di Kecamatan Krucil Probolinggo merupakan salah satu potensi terbesar penghasil susu di Jawa Timur Wilayah Timur.

Narahubung: drh. Agung Suganda, M.Si