UPT Kementan, Gerak Cepat Tangani Ternak Terdampak
Lumajang (07/12/21) - Pusvetma bersama UPT PKH Peduli Ternak Terdampak Erupsi Gunung Semeru melakukan giat aksi peduli ke zona merah daerah terdampak Erupsi Gunung Semeru. Kegiatan ini dilakukan dengan turun langsung ke lapangan untuk menyisir lokasi bencana secara langsung. Sejak Gunung Semeru dinyatakan erupsi pada Sabtu, 04 Desember. Tim UPT PKH Peduli bergerak sigap untuk mulai menginvetarisir kebutuhan apa saja yang diperlukan masyarakat serta menyiapkan bantuan.
Diketahui bersama bahwa bencana erupsi gunung Semeru ini tidak hanya memakan korban nyawa manusia, melainkan juga telah menimbulkan kerugian material yang sangat besar seperti halnya kerusakan yang timbul pada hunian, lahan pertanian, kematian hewan ternak dan masih banyak lagi kerugian-kerugian lainnya.
Bantuan logistik berupa obat-obatan dan vitamin, Hijauan Pakan Ternak (HPT), hingga penyiapan kandang penampungan ternak dan penampungan (HPT) telah di siapkan dengan segera. Hal ini dilakukan agar kerugian yang timbul dan kematian ternak setidaknya tidak bertambah besar.
Dengan kerja tim yang telah dibagi berdasarkan kondisi yang ada di lapangan tampak tim bahu-membahu mulai dari melakukan pemetaan dan mengevakuasi ternak yang mati karena harus segera di kuburkan karena sudah menimbulkan bau bangkai yang sangat menyengat, hingga pemberian pakan vitamin dan obat-obatan kepada ternak yang masih bertahan hidup di lokasi penampungan ternak.
Lokasi Dusun Sumbersari Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang Jawa Timur merupakan desa terdampak erupsi yang terparah. Dari hasil pemantauan langsung tim dilapangkan dikabarkan bahwa kondisi kampung tersebut telah ‘mati’. Rumah, halaman, pekarangan dan sepanjang mata yang terlihat hanya tumpukan abu vulkanik serta sisa-sisa bangunan yang sudah tidak tampak utuh kembali. Hal ini selain karena merupakan daerah terdampak/zona merah erupsi, kampung ini yang berbatasan langsung dengan sungai besar yang dilalui lahar utama.
Dari lokasi yang sama tim Pusvetma berusaha menyisir ternak domba, kambing, sapi, unggas yang telah mati karena tidak sempat diungsikan, maupun yang memang sengaja ditinggalkan penduduknya untuk menyelamatkan nyawa masing-masing untuk segera di evakuasi dan dikuburkan.
Lantas bagaimana dengan ternak lainnya yang masih bertahan hidup? Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) turun langsung untuk memastikan kebutuhan dan bantuan yang disiapkan telah tepat. Dengan mendatangi langsung penampungan ternak di dusun Kamar Kajang, Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Lokasi ini menjadi lokasi penampungan ternak sebelum akhirnya di evakuasi ke tempat yang lebih layak. Pada kunjungannya tersebut Menteri SYL memerintahkan secara langsung agar penanganan pasca erupsi dapat dilakukan dengan sangat cepat, tepat dan cermat, ujar SYL. “Kami tidak akan diam, segera catat dan siapkan kebutuhan bantuan yang tepat, cepat dan cermat agar korban dan kerugian tidak bertambah besar” ujar SYL memerintahkan jajarannya di lingkup Kementan saat berada di lokasi tersebut. SYL juga meminta jajarannya untuk selalu melaporkan kondisi terupdate dan bekerjasama dengan tim gabungan berbagai pihak agar evakuasi maupun penanganan korban bencana dapat segera di atasi. “(karena) selain korban nyawa bencana ini juga menimpa ternak, lahan pertanian dan masih banyak lagi” ujar SYL.
Sudah menjadi kewajiban kita bersama sebagai umat hidup untuk saling bahu membahu membantu sesama dan makhluk hidup di bumi ini tidak lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di bumi ini. Semoga bencana ini tidak bertambah buruk melainkan mejadikan kehidupan yang lebih baik, karena Tuhan telah menjanjikan kebahagiaan setelah datangnya kesusahan. Amin amin ya robbal alamin.