Bimbingan Teknis Penerapan Kesejahteraan Hewan Pada Hewan Uji
Surabaya (10/02/2022), Plt Kepala Pusat Veteriner Farma, Dr. drh. Kresno Suharto, M.P. membuka serta menyampaikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan Kesejahteraan Hewan di Pusat Veteriner Farma Lt. 2 Ruang F.X Wawoeronto (9/02). Kegiatan Bimtek ini dilakukan dalam rangka pemenuhan persyaratan penggunaan hewan uji dan hewan coba sesuai dengan prinsip kesejahteraan hewan, dalam proses produksi, pengujian, serta pengembangan vaksin. Kegiatan yang dilakukan secara hybrid yaitu tatap muka (offline) maupun daring (online) ini berlangsung dari tanggal 9-10 Februari 2022.
“Bimtek Kesrawan merupakan kegiatan strategis dikarenakan hewan banyak digunakan untuk keperluan riset dan pengembangan ilmu” tegas Kresno.
Kresno juga menyampaikan bahwa sebagai Satker BLU yang memiliki tugas dan fungsi sebagai produsen vaksin, bahan biologis, maupun pengujian mutu produk, maka Pusvetma banyak menggunakan hewan uji pada tiap pengujian/penelitaian yang dilakukan. Pusvetma telah menerapkan Animal Welfare/5F (Freedom from hunger and thirst, Freedom from discomfort, Freedom from pain, injury and diseases, Freedom from fear and distress, Freedom to express natural behavior) dan 3R (Refinement, Reducement, Replacement).
Kegiatan Bimbingan Teknis ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Perhimpunan Peneliti dan Pengguna Hewan Laboratorium Indonesia (P3HLI), narasumber dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB Bogor, FKH Universitas Airlangga serta dihadiri oleh Medik dan Paramedik Veteriner lingkup Pusat Veteriner Farma dan anggota Komisi Etik Hewan.
“Penerapan kesrawan yang baik hanya dapat dilakukan oleh petugas yang telah mendapat ilmu tentang kesrawan sehingga perlu dilaksanakan Bimtek Kesrawan. Dengan menerapkan kesrawan dapat meningkatkan kualitas hasil pengujian. Konsep kesrawan sangat berkaitan dengan penerapan 5F dan 3R” papar drh. Puguh Wahyudi, M.Si.
drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D, Cert.LAM, selaku narasumber dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB Bogor, menyampaikan prinsip etik secara umum yaitu, Respect, Benefience, Justice melalui penerapan 3R dan 5F. Adanya tekanan dan ekspektasi dari publik terkait Animal Rights, implementasi kesrawan dan 3R dan 5F bukan lagi sebagai anjuran, melainkan kewajiban. Hal mendasar yang berpengaruh dengan 3R yakni penerapan konsep “Good Animal Quality and Good Animal Care”. Konsep tersebut harus diimplementasikan dengan selaras untuk mencapai keberhasilan dalam suatu riset.
drh. Permanawati, perwakilan dari Perhimpunan Peneliti dan Pengguna Hewan Laboratorium Indonesia (P3HLI), menyampaikan hal-hal teknis dalam penanganan hewan laboratorium dan pengoleksian sampel.
Dr. drh. Nusdianto Triakos, MP, selaku narasumber dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR, menyampaikan perlunya pemahaman manajemen pemeliharaan hewan penelitian dan hewan uji serta pengendalian penyakitnya. Tiap jenis hewan uji memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga dalam pelaksanaan riset dengan hewan uji harus memerhatikan kondisi tersebut agar mendapatkan hasil riset yang optimal.
Dengan adanya Bimtek Kesrawan ini, diharapkan dapat membekali pengetahuan di lingkup kerja Pusvetma dan selalu menerapkan kesejahteraan hewan guna tercapainya optimalisasi produksi dan pengembangan vaksin hewan.