Public Hearing Pusvetma 2022 (Peningkatan Daya Saing Layanan BLU Pusvetma dalam Pengendalian Wabah PMK)
Surabaya (11/11/22) Pusat Veteriner Farma sebagai Unit Pelaksana Teknis dengan tugas dan fungsinya yang terkait langsung dengan masyarakat khususnya peternak dan Instansi Pemerintah dalam hal peternakan dan kesehatan hewan, pada hari Jumat tanggal 11 November 2022 di Hotel Alana Surabaya, telah menggelar public hearing secara hybrid untuk mengkampanyekan layanan ataupun rencana kebijakan atau rencana aksi di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia.
Dalam acara ini Pusvetma mendapat dukungan dari beberapa narasumber diantaranya, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktur Kesehatan Hewan, Direktur Pembibitan dan Produksi Ternak, Direktur Pembinaan Pengelolaan Keuangan BLU Kementerian Keuangan, Kepala Perwakilan Ombudsman Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kepala KPPN Surabaya II. Para peserta yang memenuhi undangan merupakan stakeholder Pusvetma yang berasal dari Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen PKH, Karantina Pertanian, Dinas Daerah Povinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan serta perbibitan, Paveti, Paravetindo, Kebun Binatang serta peternak.
Kepala Pusvetma, drh. Edy Budi Susila, M.Si. menyampaikan, ”Sebagai satker BLU Pusvetma harus terus kreatif, inovatif dan mengembangkan diri serta bekerjasama demi meningkatkan daya saing Pusvetma di tengah wabah PMK ini. Sebagai produsen vaksin dan Laboratorium Rujukan PMK di Indonesia Pusvetma harus bergerak cepat dalam kegiatan pengendalian wabah PMK. Bersama BBVet Wates, BPMSOH, dan Puslitbangnak serta dukungan dari stakeholder lainnya, Pusvetma telah berhasil mengembangkan dan memproduksi vaksin PMK Nasional”.
“Bukan tanpa halangan dalam memproduksi vaksin PMK ini, mengingat untuk penentuan dan penyiapan seed vaksin PMK isolate lokal dan proses produksi vaksin sangatlah spesifik dan rumit. Kita bener-benar dituntut untuk berinovasi dalam mengembangkan dan memproduksinya. Kita harus kuat, semangat dan bersama-sama untuk mengukir success story Pembebasanan Indonesia dari PMK jilid dua”” ujar Edy.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dr. Ir. Nasrullah,M.Sc.,IPU., memberikan apresiasi atas kerja keras dan kerja cerdas Pusvetma. “Pusvetma selain fokus produksi vaksin PMK, Pusvetma terus melakukan produksi vaksin dan bahan diagnosa lainnya untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam rangka pencegahan, pengendalian dan pembeberantasan penyakit hewan menular strategis lainnya” kata Nasrullah.
Setelah memberikan arahan, Dirjen PKH melaunching dua aplkikasi baru Pusvetma yaitu VisiTama dan Web Service. VisiTama merupakan aplikasi yang diperuntukan bagi tamu, di mana tamu dapat langsung terhubung secara online untuk membuat janjian dan bertemu baik secara online maupun tatap muka dengan petugas. Sedangkan Web Service merupakan aplikasi yang mampu menampilkan dashboard realtime laporan keuangan ke PK BLU.
Sejauh ini ditinjau dari sisi keuangan, capaian kinerja BLU Pusvetma sudah menunjukkan grafik yang baik " ujar Dwi Edhi Laksono dari PPK BLU. Pada kesempatan yang sama Plh kepala ombududsman perwakilan Jatim, Triyoga Muchtar Habibi menekankan bagaimana suatu pelayanan publik itu bukan hanya dilihat hanya pada hasil akhir dari pelayanan, melainkan sudah dimulai sejak prosesnya. Habibie juga menambahkan bahwa dalam pelayanan publik sudah seharusnya kita memberikan kesempatan dan juga ruang kepada publik untuk menyampaikan feedback kepada kita.
Public hearing yang diselenggarakan kali ini juga penandatanganan MOU dan Kerjasama dengan stake holder antara lain PT. Biotus Agrisindo, sekolah Vokasi UGM, sekaligus dengan Dinas peternakan dan kesehatan hewan provinsi Kalimantan Timur.
Dengan terpublikasikannya layanan, rencana kebijakan dan rencana aksi Pusvetma, masyarakat akan lebih memahami keberadaan dan peran serta Pusvetma serta dapat memberikan masukan demi kemajuan Pusvetma sebagai Badan Layanan Umum.(AKBR/WTU).