Pengadaan Vaksin Rabies dan SE Melalui Penandatanganan MOU dan PKS Swakelola Dinas Peternakan Provinsi Bali
Sebagai Satker Badan Layanan Umum (BLU), Pusvetma ikut berperan dalam program pencegahan dan pengendalian Penyakit Rabies di Indonesia terutama di Provinsi Bali.
Kamis, 16 Maret 2023, Dr I Wayan Sunada, SP, M.Agb selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali berkunjung ke Pusvetma dan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dalam rangka kerjasama pengadaan vaksin Rabies dengan Drh. Edy Budi Susila, M. Si. selaku Kepala Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama Swakelola Tipe II dalam hal pengadaan vaksin Rabies antara Drh. SNR. Anieka Rochmah, M. Si selaku Ketua Pelaksana Swakelola dan Drh. I Made Arthawan, M. Si. selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Barang/Jasa Pada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Tahun 2023 kebutuhan vaksin Rabies di Provinsi Bali sebanyak 510.000 dosis terdiri dari 30.000 dosis dengan sumber dana APBN dan 480.000 dosis dengan sumber dana APBD I Provinsi Bali.
Pada kesempatan ini, Dr I Wayan Sunada, SP, M.Agb. menyampaikan bahwa Bali sebagai provinsi yang menjadi tujuan wisata dunia berkomitmen untuk membebaskan pulai Bali dari penyakit Rabies, oleh karena itu sangat penting bekerjasama dengan Pusvetma sebagai produsen vaksin hewan dalam negeri dengan kualitas produk yang baik. Selanjutnya Drh. Edy Budi Susila, M. Si. menyampaikan bahwa Pusvetma siap mendukung program pemberantasan penyakit Rabies di Provinsi Bali melalui penyediaan vaksin Rabies produk Pusvetma dengan merk dagang Neo Rabivet.