Bimbingan Teknis Manajemen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan tema Inovasi Pakan Ternak dan Kesehatan Hewan
Blitar, 5/5/23 - Bimbingan teknis manajemen peternakan dan kesehatan hewan dengan tema Inovasi Pakan ternak dan Kesehatan Hewan. Toha Mashuri,S.Sos, M.M. selaku Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kab Blitar menyampaikan selamat dating di Kab Blitar kepada komisi IV DPR RI dan Kepala BBVF Pusvetma. Peternakan di Kab Blitar mendapatkan banyak perhatian dari pemerintah pusat sehingga dapat terus maju. Populasi ruminansia di blitar sekitar 153 rb an dan telah divaksin dengan cakupan kurang lebih 49% . Vaksin PMK ini penting karena sampai saat ini sapi yang masih terserang PMK adalah sapi yang belum divaksin, jadi diharapkan peternak untuk terus berkontribusi dalam melaporkan ternaknya yang belum divaksin sehingga bisa segera divaksin oleh petugas dari dinas. Selain PMK muncul penyakit baru lagi yaitu LSD, untuk Kab. Blitar sendiri merupakan Kab, yang pertama kali melaporkan adanya LSD di Jawa Timur. Untuk vaksin LSD saat ini jumlahnya masih terbatas sehingga vaksinasi diprioritaskan pada daerah yang terpadat kasus, sedangkan pada daerah yang masih bebas himbau untuk vaksin LSD secara mandiri karena sudah ada produk yang dijual dipasar dan peternak bisa menghubungi petugas untuk melakukan vaksinasi. Di Blitar juga terdapat laporan/dugaan adanya PPR, yaitu penyakit yang menyerang kambing dan tingkat kematian cukup tinggi. Saat ini telah dilakukan investigasi oleh BBVET Wates untuk peneguhan kasus PPR tersebut.
Drh. Edy budi Susila, M.Si. Kepala BBVF Pusvetma menyampaikan bahwa memang saat ini sektor peternakan sedang diuji dengan beberapa penyakit hewan yang masuk. Dalam 2 tahun terakhir ini masuk beberapa penyakit seperti PMK setelah 32 tahun bebas. PMK awal masuk pada jaman penjajahan Belanda dari sapi perah yang dibawa oleh Belanda ke Indonesia dan pertama kali dilaporkan PMK di wilayah Malang. Untuk mengatasi hal tersebut didirikan “Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku (BPPMK)” pada tahun 1952, di Surabaya dan seiring dengan perkembangan sampai saat ini berubah Namanya menjadi BBVF Pusvetma karena pada saat ini tidak hanya memproduksi vaksin PMK tetapi vaksin vaksin hewan lainnya. Selain PMK yang masuk ke Indonesia yaitu LSD dan PPR, di blitar selain ternak ruminansia juga sebagai sentra peternakan unggas, dan hal ini yg perlu diwaspadai karena adanya flu burung clade baru. Yang perlu diperhatikan adalah untuk mencegah penyakit masuk adalah dengan meningkatkan biosecurity dan biosafety. Pemberian pakan yang berkualitas juga tidak kalah penting karena terbukti di beberapa daerah dengan pemberian pakan yang baik pada hewan yang terkena penyakit dia lebih cepat pulih.
Ir Endro Hermono menyampaikan bahwa terima kasih kepada Kepala BBVF Pusvetma dan Kepala dinas peternakan dan perikanan yang sudah hadir, juga narasumber yang akan memberikan materi pada hari ini. Sebagai anggota komisi IV DPR RI menyampaikan banyak apresiasi kepada kementerian pertanian, khususnya dirjen peternakan dan Kesehatan hewan karena sudah cepat tanggap dalam penanganan terhadap wabah penyakit yang masuk, seperti PMK sehingga penyakit ini terkendali. Disampaikan juga apresiasi kepada kab blitar karena memiliki populasi ternak terbesar ke tiga di jawa timur, yaitu 153 rb. Peternakan saat ini sudah jauh lebih baik dan berkembang terbukti dengan pemenuhan konsumsi daging yang sudah merata, angka stunting khususnya di Kab. Blitar menurun dari tahun ke tahun. Diharapkan persatuan dan kesatuan peternak dapat berjalan, dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. Saat ini peternak unggas sudah dapat memanfaatkan hal tersebut sehingga mampu berkomunikasi untuk pemasaran produknya. Untuk peternak ruminansia diharapkan mengikuti hal tersebut sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan peternak. Permasalahan yang lain karena penyakit ini tidak lepas dari kondisi Indonesia yang memang subur dan Makmur, penyakitpun mudah berkembang di karena kondisi iklim di Indonesia.
Narasumber bimtek dari dinas peternakan dan perikanan kab Blitar, Priya Anugrah Sudarmo, SPt. Beliau membawakan materi tentang Inovasi Pakan dan Budidaya Kambing dan Domba.