Berita

Berita Kegiatan BBVF Pusvetma

Mentan PAKSAIN petani hadapi El Nino

24-07-2023 | Pusvetma

berita

Ngawi- 24 Juli 2023. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH melaksanakan kegiatan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngawi. Kunjungan kali ini dilaksanakan dengan agenda rapat koorsinasi antisipasi el nino, dilanjutkan dengan pelaksanaan panen padi di persawahan yang telah menggunakan biosaka. Sebelumnya Mentan bersama bupati Ngawi dan pejabat eselon1 Kementan, juga memimpin langsung bimtek cara pembuatan biosaka dihadapan para petani, kepala dinas dan jajaran forkompinda kabupaten Ngawi.

Rangkaian kegiatan Mentan kali ini juga didampingi oleh Staf Khusus Menteri, Prof. Dr. IR. imam Mujahidin Fahmid, M.TDev beserta jajaran pejabat eselon I serta pimpinan UPT Kementan di Jawa Timur antara lain drh Edy Budi Susila, M.Si, Kepala Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma.

El Nino dikabarkan mengancam dunia pertanian. Lalu bagaimana cara mengantisipasi dampak el nino pada pertanian. Yuk kenali dulu el nino. El Nino adalah fenomena alami yang terjadi ketika suhu permukaan air di Samudera Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Hal ini menyebabkan perubahan pola cuaca global yang dapat menyebabkan dampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah. Tidak hanya di Indonesia melainkan juga dunia.

Di sektor pertanian El Nino dapat menjadi tantangan besar karena dapat mengakibatkan gangguan pola cuaca yang berdampak pada menurunnya produksi pertanian dan kesejahteraan petani.

Dalam paparan Menteri Pertanian, Limpo memaparkan bagaimana kejadian el nino dan la nina yang terjadi dalam kurun waktu 2002 hingga oktober 2023. Hingga berdampak penurunan pada produksi pertanian hingga 30 %.

Mengantisipasi hal tersebut, Limpo menyebutkan bahwa pertanian harus di PAKSAIN. Menurutnya PAKSAIN versi Limpo adalah Planning, antusias, knowledge, skill, action, untuk Indonesia Raya. Limpo menyebut paksain agar mudah di ingat dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat petani di Indonesia. Tidak hanya itu saja, Limpo juga menyampaikan dalam paparannya berupa 9 langkah yang dapat dilakukan sebagai upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian, yaitu : 1). Identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau, 2). Percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, 3). Peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam, 4). Peingkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam, parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, serta pompanisasi, 5). Penyediaan benih tahan kering dan OPT, 6). Program 1.000 Ha adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, 7). Pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, . Dukungan pembiayaan KUR dan Asuransi Pertanian, serta 9). Penyiapan Lumbung Pangan sampai tingkat desa.

Pertanian di Indonesia sampai saat ini masih dapat terus dalam keadaan baik adalah tidak lepas dari pertolongan Allah SWT. Oleh karenanya Limpo juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa dan bersyukur atas berkah alam Indonesia selain tetap bekerja dengan baik untuk kemajuan pertanian Indonesia. Maju terus perranian Indonesia.