Berita

Berita Kegiatan BBVF Pusvetma

Pemerintah Daerah Jatim Siap Terima Berbagai Skema Investasi untuk Pengembangan Sapi Perah dan Sapi Potong

22-08-2024 | Ditjen PKH

berita

awa Timur – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penyediaan Daging, Susu, dan Telur di kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Jumat, 23 Agustus 2024. Rapat ini bertujuan untuk menyiapkan langkah-langkah strategis dalam upaya mempercepat penyediaan protein hewani guna meningkatkan gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, serta mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, swasta, dan masyarakat.

Tim Percepatan Penyediaan Daging, Susu, dan Telur, yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 266/Kpts/OT.050/M/06/2024, ditugaskan untuk mempercepat data penyediaan daging, susu, dan telur. Fokus tim ini adalah mengembangkan produksi ternak seperti sapi perah, kambing perah, ayam ras pedaging, sapi potong, kerbau potong, kambing potong, dan domba potong.

Menurut Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, program percepatan penyediaan daging, susu, dan telur merupakan langkah strategis untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. "Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, maupun masyarakat, dalam memastikan ketersediaan protein hewani yang cukup dan merata bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Agung Suganda.

Inventarisasi lahan untuk pengembangan sapi perah dan sapi potong di Jawa Timur menjadi salah satu agenda penting dalam rapat ini. Berdasarkan data dari Direktorat Pakan melalui aplikasi Sistem Hijauan Pakan (SIHIJAP), terdapat lahan seluas 848.065 hektar di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 370.048 hektar lahan daratan dan 478.017 hektar lahan pulau. Di Jawa Timur, tercatat 135 lokasi dengan luas lahan total 7.417 hektar.

Selama rapat, data produksi bulan Juni 2024 untuk Provinsi Jawa Timur dipaparkan, termasuk produksi daging ayam broiler sebesar 32.523 ton, daging sapi potong sebesar 27.297 ton, daging sapi perah sebesar 323 ton, daging kerbau sebesar 14 ton, daging kambing sebesar 4.750 ton, dan daging domba sebesar 1.032 ton. Produksi susu sapi perah tercatat sebesar 28.865 ton, dan susu kambing serta domba perah mencapai 3,1 ton. Produksi telur ayam ras layer tercatat 13.898.027 ton, jauh di atas proyeksi produksi sebesar 519.372 ton.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari, menekankan pentingnya meningkatkan nilai tambah produk peternakan melalui inovasi dan pengolahan yang efektif. "Kami melihat potensi besar dalam pengembangan produk olahan daging, susu, dan telur untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan membuka peluang pasar ekspor," kata Tri Melasari. Menurutnya, dengan meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas jangkauan pemasaran, bisa memaksimalkan manfaat dari hasil peternakan nasional.

Rapat ini juga bertujuan memperbarui data percepatan penyediaan daging, susu, dan telur untuk bulan Juli 2024, menginventarisasi kendala serta menerima masukan terkait percepatan pelaksanaan kegiatan, dan merumuskan upaya tindak lanjut yang diperlukan oleh masing-masing dinas. Pemerintah daerah yang belum menginput data lahan dan produksi daging, susu, serta telur diminta untuk segera memberikan data tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh semua pihak terkait.

Pemerintah Daerah Jawa Timur menyatakan kesiapannya untuk menerima investasi dari berbagai investor guna mengembangkan sektor peternakan, khususnya sapi perah dan sapi potong. Dinas Peternakan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penyediaan daging, susu, dan telur, serta penambahan populasi sapi perah dan sapi potong. Diharapkan dengan koordinasi yang baik antarstakeholder, program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.