Pusvetma Tingkatkan Pemastian Mutu Laboratorium Nasional Melalui Program NQC
Jakarta, 5 Desember 2024 – Dalam upaya memperkuat sistem laboratorium kesehatan hewan di Indonesia, Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma berperan aktif sebagai laboratorium rujukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dalam program Regional Emerging Disease Support (REDS). Program ini difasilitasi oleh Direktorat Kesehatan Hewan dan menjadi agenda penting dalam pertemuan reviu keberlanjutan REDS yang berlangsung pada 3-4 Desember 2024 di Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, REDS memaparkan perkembangan terkini, capaian utama, serta rencana kerja 2025. Dalam sesi presentasi, BBVF Pusvetma menyoroti kontribusinya terhadap peningkatan pemastian mutu laboratorium nasional melalui pengembangan dan distribusi Network Quality Control (NQC), Internal Quality Control (IQC), serta perannya sebagai penyedia Proficiency Test (PT) PMK.
"Program REDS sangat membantu BBVF Pusvetma dalam memenuhi kebutuhan pemastian mutu. Kami telah menghasilkan kontrol positif NQC dan mendistribusikannya ke jejaring laboratorium Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) serta Badan Karantina Hewan di seluruh Indonesia. Selain itu, kami juga mengirimkan panel PT PMK untuk mendukung standar pengujian laboratorium," ujar Edy Budi Susila, perwakilan BBVF Pusvetma.
Kinerja BBVF Pusvetma selama tahun 2024 menunjukkan keberhasilan dalam memperkuat jaringan laboratorium nasional untuk pengendalian PMK. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menjamin keandalan pengujian laboratorium di Indonesia sekaligus meningkatkan daya saing di tingkat regional.
Dengan berlanjutnya program REDS pada tahun 2025, BBVF Pusvetma berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada penguatan sistem kesehatan hewan nasional melalui pemastian mutu yang berkelanjutan.