Kementan Berikan Dukungan Penuh kepada Kabupaten Nabire untuk Tangani Wabah ASF
Nabire, (12/12) – Pemerintah Kabupaten Nabire mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertanian dalam menangani wabah African Swine Fever (ASF) yang saat ini melanda wilayah tersebut. Langkah strategis ini diwujudkan melalui kunjungan langsung Kementerian Pertanian bersama Tim Ahli Menteri Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma (BBVF Pusvetma).
Dalam kunjungan tersebut, Prof. Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc., selaku Tim Ahli Menteri Pertanian, menyerahkan secara simbolis serum konvalesen ASF (SCoVet ASF) produksi BBVF Pusvetma kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Nabire, Pieter Erari. Penyerahan ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah pusat dalam membantu penanganan wabah ASF di Nabire.
“Kementerian Pertanian bergerak cepat untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Nabire. Kami berkomitmen menyediakan serum konvalesen ASF untuk kebutuhan daerah ini secara bertahap,” ujar Prof. Hasil Sembiring dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu, Pieter Erari menyampaikan apresiasi mendalam atas respons cepat yang diberikan. “Kami sangat bersyukur atas perhatian dan dukungan dari Kementerian Pertanian. Setelah adanya laporan wabah, tim kementan segera turun ke lapangan untuk memberikan solusi,” ungkap Pieter.
Serum konvalesen ASF (SCoVet ASF) yang diserahkan merupakan hasil pengembangan BBVF Pusvetma sebagai upaya inovatif dalam pengendalian ASF di Indonesia. Produk ini dirancang khusus untuk meningkatkan imunitas ternak babi yang terpapar virus ASF, sekaligus menjadi harapan baru dalam pengendalian wabah yang telah berdampak signifikan terhadap sektor peternakan babi.
Dukungan ini juga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam melindungi ketahanan pangan dan mendukung para peternak yang terdampak. Kementerian Pertanian, melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, akan terus memantau perkembangan di lapangan dan memastikan distribusi serum konvalesen ASF dilakukan sesuai kebutuhan daerah.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait, diharapkan penyebaran wabah ASF di Nabire dapat segera dikendalikan sehingga masyarakat peternak dapat kembali bangkit dan pulih.