Berita

Kementan Gandeng Unair Perkuat Program Kesehatan Hewan Nasional

Surabaya – Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat kolaborasi dengan perguruan tinggi dalam mendukung kesehatan hewan nasional. Kerja sama strategis dengan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) menjadi salah satu upaya konkret untuk mengendalikan penyakit hewan menular, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Surabaya, Rabu (13/12), Kementan melalui Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma dan FKH Unair membahas sejumlah inisiatif, termasuk pengembangan produk veteriner seperti vaksin dan bahan diagnostik, serta pelibatan mahasiswa dalam program vaksinasi nasional.

“Kolaborasi ini sangat penting untuk mengintegrasikan inovasi dan sumber daya kampus ke dalam program nasional. Dengan melibatkan mahasiswa FKH, kami berharap vaksinasi PMK dapat berjalan lebih efektif,” kata Edy Budi Susila, Kepala BBVF Pusvetma.

BBVF Pusvetma, yang berada di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah dikenal sebagai produsen vaksin PMK. Menurut Edy, keunggulan tersebut dapat diperkuat melalui kerja sama dengan perguruan tinggi, terutama dalam meningkatkan pengendalian PMK secara nasional.

Dekan FKH Unair, Mirni Lamid, menegaskan kesiapannya mendukung kolaborasi ini. “Kami menyambut baik rencana kerja sama ini, yang tak hanya meningkatkan kompetensi mahasiswa, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.,” ujar Mirni.

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mempercepat pengendalian PMK, tetapi juga mendorong pengembangan teknologi veteriner di Indonesia. “Melalui sinergi ini, kami dapat menghasilkan solusi berbasis penelitian sekaligus membangun kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan hewan,” tambah Edy.

Dengan keterlibatan akademisi dan pemerintah, upaya mencapai ketahanan kesehatan hewan nasional diharapkan berjalan lebih cepat, efektif, dan berkelanjutan.