Respons Cepat Kementerian Pertanian: Strategi Efektif Atasi Wabah PMK di Indonesia
Surabaya - Tak kenal libur, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan bersinergi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kabupaten yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan berkolaborasi dengan APPSI, Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia, mendistribusikan vaksin PMK Kementan produksi BBVF Pusvetma ke berbagai wilayah di Jawa Timur
Dua UPT Ditjen PKH, yaitu BBVF Pusvetma mendistribusikan vaksin PMK di beberapa wilayah Provinsi Jawa Timur.
Didampingi oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Direktorat Kesehatan Hewan, drh. Edy Budi Susila, 5terjun langsung menyerahkan vaksin PMK Kementan sebanyak 12.500 dosis. Vaksin ini didistribusikan ke Kabupaten di Jawa Timur antara lain Blitar, Kediri ,150 btl (3.750 ds) Kab. Situbondo 60 botol (1.500 dosis), Kab. Bondowoso, Kab. Banyuwangi 50 botol (1.250 dosis) dan Kab. Jember 190 botol (4.750 dosis).
Selain itu distribusi vaksin juga sudah diterimakan hingga ke Jawa Tengah, DIY, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat hingga Lampung dengan total jumlah vaksin 2000 botol atau 50.000 dosis vaksin.
"vaksin Kementan sudah teruji dan mempunyai kualitas memenuhi syarat sesuai CPOHB" ujar Edy memastikan kualitas vaksin milik Kementan inim
Selain bantuan vaksin, di Blitar dan Kediri juga telah diterimakan obat2 an lain, antibiotik serta desinfektan.
Di Kabupaten Situbondo, Vaksin diterima di Poskeswan Panarukan, disaksikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Drs. Ahmad Djunaidi, M. Si, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Ir. Sulistiyani, M. Si serta Ketua APPSI Jawa Timur Bapak Samsul Arifin
Distribusi Vaksin untuk Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso dipusatkan di Kabupaten Bondowoso. Pendistribusian ke wilayah Jember dan Banyuwangi difasilitasi oleh Perwakilan APPSI wilayah Bondowoso-Jember, Wiji Purnomo.
Penerimaan vaksin PMK Kementan di Kabupaten Bondowoso disaksikan langsung oleh Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan serta Subkoodinator Kesehatan Hewan, drh. Moech. Saifoel, MP.
Sinergitas antara produsen obat hewan, dinas peternakan, dan stakeholder lainnya adalah elemen kunci dalam menanggulangi PMK di Indonesia. Dengan kerja sama yang kuat, diharapkan penyebaran PMK dapat dikendalikan secara efektif, sehingga sektor peternakan Indonesia dapat kembali tumbuh dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.